Langsung ke konten utama

Gerakan PT WXYZ Indonesia dan Masyarakat dalam Mengurangi Volume Sampah melalui Program Bank Sampah Mandiri


ABSTRAK
Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motif serta mengeksplor pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility)  PT WXYZ Indonesia.
Sumber data: Tinjauan literatur termasuk informasi yang diambil dari sumber yang dipilih melalui media elektronik seperti website resmi perusahaan terkait dan buku elektronik.
Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa motif PT WXYZ dalam melaksanakan program CSR adalah bentuk perwujudan dari praktek bisnis yang bertanggung jawab sosial (Socially Responsibility Bussiness Practices) dan sebagai komitmen bisnis atas usaha bisnis yang dilakukannya untuk berkontribusi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan : PT WXYZ Indonesia telah berkontribusi positif terhadap lingkungan masyarakat sekitar, hal ini dilakukan dengan cara memberikan dukungan dalam kegiatan pengembangan masyarakat (community development) melalui capacity building berupa pemberian pelatihan dan pendampingan pada masyarakat penerima manfaat di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan serta pemberian bantuan modal usaha di bidang ekonomi / UMKM sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan visibilitas dan meningkatkan reputasi positif perusahaan di mata stakeholder-nya.

PENDAHULUAN
Adanya berbagai tuntutan dan semakin meningkatnya kesadaran perusahaan terkait dengan keharusan untuk bertanggungjawab secara sosial dan berlaku etis dalam menjalankan bisnisnya maka konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan bisnis tidak dapat dipisahkan dari lingkungan tempat perusahaan tersebut beroperasi. Berkembangnya kesadaran positif bahwa perusahaan yang berorientasi bisnis memiliki tanggung jawab terhadap berbagai stakeholdersnya mendorong perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosialnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Kotler, Philip dan Nancy Lee (2005) bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai pertimbangan dari praktek bisnis dan bentuk kontribusi dari sumber daya perusahaan. Inti dari pengertian tersebut tidak mengacu pada aktivitas bisnis yang diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku namun lebih pada komitmen kerelawanan perusahaan sehingga dipilih dan dimplementasikan dalam praktek bisnisnya. Dengan kata lain, Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini telah menjadi cermin pembangunan sosial dalam masyarakat yang demokratis, sehingga Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan upaya perusahaan untuk membantu pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial dengan pendekatan yang seimbang sehingga dapat menjadi alat perusahaan untuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Di Indonesia berdasarkan UU Perseroan Terbatas Pasal 74 yang memuat aturan tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan berimplikasi bahwa perusahaan bisnis wajib melakukan CSR. Selain itu, sesuai Undang-Undang Penanaman Modal No. 25 tahun 2007 pasal 15 dan 34 disebutkan bahwa perusahaan yang tidak melaksanakan CSR akan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, pembatalan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, bahkan pencabutan izin kegiatan usaha. Selain itu bagi perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), terdapat Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, dimana perusahaan BUMN wajib menyisihkan dana untuk program kemitraan sebesar 2% dari keuntungan bersih perusahaan dan 2% pula untuk Program Bina Lingkungan. Meskipun di Indonesia sudah terdapat UU yang menjadi dasar regulasi pelaksanaan program CSR, tetapi masing-masing perusahaan memiliki motif yang berbeda dalam melaksanakan program CSR.

Program Bank Sampah Mandiri PT. WXYZ Indonesia
 Para ahli kesehatan Amerika membuat batasan sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya (Notoatmodjo, 2011: 190). Sampah adalah bahan sisa yang tidak diinginkan setelah proses selesai. Saat ini orang masih menganggap bahwa sisa sampah tidak berguna, sehingga banyak yang membuang sampah tanpa pengelolaan yang baik dan telah mengakibatkan pencemaran lingkungan. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, diikuti oleh pola konsumsi akan meningkatkan volume sampah dari hari ke hari dan jenis limbah yang lebih beragam seperti limbah kemasan yang berbahaya dan / atau tidak mudah terurai oleh proses alami. Akibatnya, penumpukan sampah yang menimbulkan bau, dapat mengurangi tingkat kesuburan tanah dan menghambat sirkulasi tanah, saluran air dan akhirnya lingkungan menjadi rusak dan tidak sehat. Dengan demikian masalah sampah tidak hanya perlu ditangani oleh pihak berwenang setempat, tetapi perlu partisipasi semua elemen masyarakat, termasuk sektor swasta (perusahaan) dan seluruh masyarakat kota Asgard sehingga penanganan limbah menjadi lebih efektif. .
Tidak hanya pemerintah Asgard yang harus turun tangan untuk menyelesaikan masalah lingkungan ini, tetapi semua elemen masyarakat, baik publik maupun swasta (perusahaan) juga harus ikut serta membantu memberikan solusi untuk masalah sampah. Masalah limbah memerlukan solusi khusus bagaimana mendidik orang untuk mengadopsi perilaku sehat untuk mengolah perilaku hidup bersih dan sehat dengan mengurangi dampak negatif dari sampah sembarangan. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah membuat sistem pengelolaan limbah yang baik melalui Bank Sampah Mandiri.

PEMBAHASAN
Program Bank Sampah Mandiri adalah inisiasi warga di RW X Ketapang Manis. Perintis Bank Sampah adalah Mr. Tony Stark yang menjadi pemikir utama tentang perlunya sistem pengelolaan limbah yang baik untuk mengurangi dampak negatif sampah. Bank Sampah Mandiri adalah bentuk partisipasi masyarakat untuk memberikan solusi aktif untuk masalah sampah di Asgard, hal ini terkait dengan meningkatnya volume sampah dan kapasitas TPA yang sudah tidak mampu menampung sampah di Asgard. Selain itu, keberadaan Bank Sampah Mandiri merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam kontribusi terkait dengan kewajiban yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dimana masyarakat wajib mengurangi volume sampah yang dihasilkan dengan cara pemisahan sampah organik dan anorganik di tingkat rumah tangga. Dalam hal ini, Bank Sampah Mandiri sendiri ada untuk mengumpulkan limbah anorganik; sedangkan untuk pengelolaan sampah organik akan dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Asgard menggunakan fasilitas yang ada di TPST.
Sejak Desember 2012 Pabrik Asgard PT WXYZ Indonesia berpartisipasi secara aktif untuk memberikan solusi untuk masalah sampah di Asgard melalui Program CSR Bank Sampah Mandiri di mana program tersebut adalah sinergi pemberdayaan masyarakat antara pabrik Asgard PT WXYZ Indonesia, pemerintah Asgard dan PNPM Mandiri. lokasi pemberdayaan dilakukan di Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Ketapang Manis RW X, Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Asgard Utara Asgard, Guardian. Tujuan dari program Bank Sampah Mandiri adalah :
a.       Membantu Pemerintah Kota Asgard dalam mengatasi dan mengurangi sampah di Kota Asgard.
b.      Memungkinkan partisipasi masyarakat mulai dari tingkat RT / RW yang lebih rendah, lembaga-lembaga yang ada di Asgard khususnya sekolah, pasar / perdagangan, kantor dan lainnya - untuk mengurangi limbah dan menjadikan sampah bermanfaat dari aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.
c.       Membantu mengatasi masalah kesehatan lingkungan yang disebabkan oleh sampah sembarangan dengan melibatkan masyarakat secara langsung.
d.      Menciptakan pekerjaan baru untuk komunitas / rumah tangga
e.       Bangun kesadaran di masyarakat tentang pentingnya memilah, mengelola limbah, dan menjadikannya barang yang bernilai ekonomis untuk memberikan penghasilan tambahan
f.        Memberikan pinjaman atau membeli bahan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan dengan pengembalian dan pembayaran dalam bentuk sampah yang layak dijual ke Bank Sampah Mandiri. (Dokumen Bank Sampah Mandiri, 2014).
Kegiatan utama Sampah Bank Mandiri adalah kegiatan penghematan sampah, di mana orang-orang memilah sampah rumah tangga mereka masing-masing sesuai jenisnya kemudian dikumpulkan dan dikirim ke bank untuk ditimbang dan hasilnya dimasukkan ke dalam buku tabungan. Bagi nasabah Bank Sampah Mandiri tabungan juga dapat menggunakan kartu sebagai alat pembayaran untuk membeli bahan makanan, membayar tagihan listrik dan telepon, serta membayar cucian dengan menggunakan sampah sebagai alat pembayaran di toko sampah. Berdasarkan wawancara dengan Direktur Bank Sampah Mandiri Bpk. Starlord, hingga saat ini jumlah nasabah Bank Sampah Mandiri mencapai 282 orang yang terdiri dari 153 orang atas nama perempuan dan 129 laki-laki dari masyarakat sekitar dan dari sekolah termasuk SMA 3 Wangji, SDN 5 Wuling, TK Xingji, dan SDN Xiao-mei.
Berdasarkan data terpilah, pelanggan laki-laki Bank Sampah Mandiri lebih sedikit dari pelanggan perempuan. Menurut hasil wawancara dengan Ibu Susi Sumanti sebagai staf program Pengembangan Masyarakat PT WXYZ Indonesia Pabrik Asgard, penerima manfaat Bank Sampah Independen adalah sebagian besar wanita yang lebih tua, terutama ibu rumah tangga yang cenderung lebih teliti dan teliti dalam memilah sampah dan kemudian menyimpannya di Bank Sampah Mandiri. Hal ini sangat terkait dengan karakteristik masyarakat tempat Bank Sampah Mandiri beroperasi, yang secara sosial dan ekonomi sebagian besar termasuk dalam pendapatan menengah dan banyak perempuan tua di RW X yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Program CSR Bank Sampah Mandiri dari PT WXYZ Indonesia Pabrik Asgard telah mampu memberdayakan mereka dengan proses kegiatan pembangunan yaitu:
a.       Pengembangan Manusia: PT WXYZ Indonesia Pabrik Asgard memberikan panduan yang tepat kepada masyarakat, terutama untuk manajemen Bank Sampah Mandiri seperti pelatihan pengolahan limbah, pelatihan kerajinan tangan berbasis sampah anorganik, pelatihan motivasi dan kepemimpinan, pelatihan menjahit, perbandingan mempelajari manajemen Bank Sampah di Yilyu, dll. sehingga dapat meningkatkan kapasitas, pengetahuan, wawasan dan pengalaman untuk program kemasyarakatan, terutama untuk ibu rumah tangga.
b.      Pengembangan bisnis: Hasil pengembangan manusia yang diberikan kepada publik, menghasilkan perkembangan positif bagi Bank Sampah Mandiri untuk saat ini bukan hanya unit tabungan yang mengelola sampah tetapi unit bisnis mikro lainnya seperti toko sampah, binatu, bisnis kerajinan rumah bahkan Innel Daur Ulang Kerajinan Kreatif yang merupakan unit pusat kerajinan sampah sangat membantu terhadap pendapatan ekonomi rumah tangga. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Mawar yang merupakan manajer dan pelanggan aktif Bank Sampah Mandiri, "Terima kasih kepada Bank Sampah Mandiri, kita sekarang lebih" jeli "dengan sampah karena sampah anorganik dapat diolah dan digunakan, misalnya, tas belanja plastik dapat dijadikan bunga dan bisa menambah penghasilan saya sebagai ibu rumah tangga sebelum ada Bank Sampah Mandiri, setelah selesai memasak, kami menjemput anak-anak dari sekolah dan menonton tv di waktu senggang sekarang bisa digunakan untuk membuat kerajinan sampah, tidak buruk, Bu, sekarang jika Anda ingin membeli bedak kecantikan Anda bisa menggunakan uang Anda sendiri untuk membelinya, tidak perlu bertanya kepada ayahnya ". (Wawancara Bu Mawar, 19 Februari 2016). PT WXYZ Indonesia Pabrik Asgard juga melakukan proses pemberdayaan lainnya seperti.
c.       Pengembangan Kelembagaan dengan menyediakan fasilitas, dukungan dan penguatan kelembagaan melalui pelatihan, pendampingan sehingga pada tahun 2013 mendapat nominasi untuk Pos Pembangunan terbaik di Indonesia (Penghargaan Damandiri) dan pada tahun 2015 menerima penghargaan sebagai program pengembangan masyarakat dengan produk UKM terbaik dari UNS Surakarta. Adapun.
d.      Pengembangan Masyarakat, dengan program CSR Bank Sampah Mandiri memberikan dampak positif bagi lingkungan yang bersih dengan Bank Sampah Mandiri, masyarakat semakin sadar akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat (PHB) dapat dibuat dari keluarga. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Jono sebagai Direktur Bank Sampah Mandiri "Di keluarga sekarang tampaknya ada budaya" titen "mengamati sampah dengan hati-hati, memilah mereka terutama untuk sampah anorganik (plastik, kaleng, tutup botol, kertas koran, dll) lalu kumpulkan limbah yang akan disimpan di Bank, sehingga volume limbah berkurang. "(Wawancara dengan Bpk. Jono, 18 Februari 2016).
Keberadaan Bank Sampah Mandiri memberi dampak positif bagi masyarakat di RW X Kecamatan Kebon Manis Asgard Utara. Bank Sampah Mandiri dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga; sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan biasanya hanya dibuang sekarang disimpan dan dihargai setiap kilogramnya yang memiliki nilai ekonomi. Selain itu Bank Sampah Mandiri mampu menciptakan kehidupan wirausaha, mengatur dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, terutama bagi para ibu yang tidak bekerja, dengan bergabung dalam kelompok kerajinan Innel Creative Handicraft Recycling yang merupakan salah satu kegiatan di Bank Sampah Mandiri. Di sini para ibu dapat belajar mengatur dan mempelajari limbah daur ulang yang kreatif dan inovatif menjadi biaya kerajinan yang berharga seperti tas, dompet, bros, dan bunga yang terbuat dari limbah plastik, tutup botol, kaleng minuman, koran, dll. Dengan demikian, para ibu rumah tangga menjadi produktif dan memiliki sendiri pendapatan sehingga dapat membantu perekonomian rumah tangga. Selain itu, dengan Bank Sampah Mandiri, ibu rumah tangga yang dulunya hanya menghabiskan waktu luangnya menonton televisi setelah melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, memasak, menyetrika dan menjemput anak-anak dari sekolah sekarang memiliki lebih banyak waktu luang untuk berkumpul secara produktif dengan ibu-ibu lain di Bank. Sampah Mandiri, mereka bisa belajar menjahit, membuat pola tas, bunga dll, diskusi dan praktik berbicara di depan umum dapat dilakukan di sini sehingga para ibu juga memiliki wawasan tambahan, pengetahuan, dan pengalaman berorganisasi. Bahkan ada beberapa wanita yang dulunya merasa malu untuk berbicara di depan umum, dengan Program Bank Sampah Mandiri, yaitu program CSR PT WXYZ Indonesia Pabrik Asgard mampu membuat beberapa ibu rumah tangga menjadi informan yang memberikan pelatihan kerajinan sampah di berbagai tempat di kabupaten Asgard. Seperti yang disebutkan dalam kutipan wawancara berikut ini, “Saya sekarang tidak lagi malu lagi, Bu, untuk berbicara di depan umum, sekarang saya sering melatih diri untuk membuat kerajinan dari kantor dan sekolah sampah dan pemasukan tidak buruk, Bu, itu juga suatu kehormatan untuk dapat menciptakan pendapatan tambahan untuk keluarga ". (Wawancara Ny. Melati, 19 Februari 2016).
Program Bank Sampah Mandiri adalah program CSR yang dapat membantu program pemerintah kabupaten Asgard, terutama dalam penanganan sampah. Selain itu program Bank Sampah Mandiri telah mampu memberdayakan masyarakat lokal dengan mempromosikan kemandirian dan kreativitas masyarakat setempat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga masyarakat setempat dan juga solusi untuk masalah sampah yang terjadi di daerah setempat, sehingga masyarakat berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program CSR Bank Sampah Mandiri, meskipun masih juga perlu melakukan sosialisasi terkait UU 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah di mana masyarakat wajib mengurangi volume sampah yang dihasilkan dengan cara pemilahan. sampah organik dan anorganik di tingkat rumah tangga. Dengan demikian, seluruh masyarakat, terutama tingkat rumah tangga dapat mendukung dan berpartisipasi aktif dalam program CSR Bank Sampah Mandiri.

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa program CSR PT WXYZ Indonesia Pabrik Asgard yaitu Bank Sampah Mandiri. Pabrik Asgard telah berhasil memberdayakan masyarakat lokal dengan mempromosikan kemandirian dan kreativitas masyarakat setempat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi rumah tangga masyarakat setempat, menggunakan proses pemberdayaan melalui Pembangunan Manusia, Pengembangan Bisnis, Pengembangan Kelembagaan dan Pengembangan Masyarakat.
Masih diperlukan sosialisasi terkait UU 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah di mana masyarakat wajib mengurangi volume sampah yang dihasilkan dengan cara memilah sampah organik dan anorganik di tingkat rumah tangga. Dengan demikian, seluruh masyarakat, terutama di tingkat rumah tangga dapat mendukung dan berpartisipasi aktif dalam program CSR Bank Sampah Mandiri.

SUMBER REFERENSI
Kotler., Philip., Nancy Lee., 2005. Corporate Social Responsibility. Doing the Most Good you’re your Company and Your Cause. NewJersey. JohnWiley & Sons,Inc. 

Notoatmodjo S., 2012 Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta, 138-147

Fajriyah Usman., 2018. Bank Sampah Membawa Berkah. https://www.pertamina.com/id/news-room/csr-news/bank-sampah-membawa-berkah




Komentar